Indramayu - (KBI News) - Acara “Silaturahim Budaya” digelar Sabtu (18/2) di gedung Dewan Kesenian Indramayu (DKI). Selain berisi temu kangen seniman dan budayawan Kota Mangga, sekaligus peringatan ultah penyair Indramayu Yohanto A Nugraha. Yohanto A Nugraha alias Abuk lahir di desa Karanganyar Indramayu 18 Februari 1955. Putra kedua dari Nyonya Lie Kim Hwa.
“Silaturahim Budaya” menghadirkan penyair lokal lintas generasi : Supali Kasim, Saptaguna, sampai Riva’i Alvin dll. Hadir pula pejabat yang membacakan puisi khusus untuk yang ber-ultah, yaitu H. Wardjo SH MM, Drs Susanto BAE, dan Drs Umar Budi Karyadi.
Berbeda dengan suasana ultah pada umumnya, nuansa di dalam gedung dibuat temaram, jauh dari kesan semarak dan tanpa alunan lagu Hapy Birthday. Acara berjalan sederhana, bahkan background panggung didominasi warna hitam. Namun bukan berarti keseluruhan acara berlangsung sakral. Beberapa teman Abuk sempat melontarkan celoteh di sela ungkapan rasa bangga pada sang penyair ini. Agung Nugroho yang tampil ke panggung sebelum membacakan puisi membuat hadirin mesem-mesem lantaran menyindir Abuk sebagai penyair ‘salah kirim sms’. Kebiasaan Abuk memang beda dengan penyair lain di negeri ini, yakni mengirimkan karya puisi lewat sms ke orang-orang yang dianggap dekat. Ekspresi yang ia tuangkan diakhiri dengan “maaf boss … salah kirim !”.
Puisi Yohanto A Nugraha pernah dimuat di media daerah dan nasional yang tergabung dalam antologi bersama penyair lainnya. Antologi penulis Indramayu (Kreasi ‘82), Tanah Garam (Kreasi ‘92), Kiser Pesisiran (FSI ‘94), Jurang bersama Ope Mustofa (FORMASI ‘99), Resital 11 penyair dari negeri minyak (DKI ‘01), kumpulan puisi bersama penyair Kijun “Lagu Matahari” juga pernah mengasuh ruangan sastra dan budaya di Radio Cindelaras, RSPD (sekarang Radio K2 FM) Indramayu.
37 tahun Abuk menulis puisi. Sepanjang itu Abuk semakin dikenal sebagai penyair. Abuk kerap terlibat sekaligus memelopori momen-momen sastra maupun yang masih kaitannya dengan genre sastra, seperti mendirikan Depot Studi Teater (bersama Ot.Nurhadi dan Bambang Bawono Ism, tahun 1984), memelopori kegiatan apresiasi sastra—lomba baca puisi dan cerpen (awal tahun 80-an), menggagas forum dialog bersama penyair-penyair kondang (KREASI), pernah pula bersenyawa dengan penguasa yang senang bersastra di tahun 90-an (Forum Sastra Indramayu), serta di tahun 2001 bersama teman-teman seniman Indramayu; Dedi Apriadie Raswin, almarhum Abdul Basit, Fuzail Ayad Syahbana, Oushj Dialambaqa, Syarofin Arba, Heri Saripudin, Adlan Da’i, Supali Kasim, Saptaguna, Affin Riyanto dan Masruri, Acep Sahril mendirikan lembaga kesenian yang merupakan embrio lahirnya Dewan Kesenian Indramayu. Sepanjang itu kemudian ia pun merintis komunitas sastra “Bantaran”.
Selamat ultah Kang Abuk, “maaf boss … kalau salah nulis !”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar